DAUN KELOR (Moringa oleifera) ketersediaan Di kebun toga Stikes AL-FATAH : Tersedia ditaman 1 Kelompok 2
Ciri, Manfaat, Kandungan, dan Cara Pengolahan
1. Pengenalan Daun Kelor
Daun kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman herbal yang telah lama digunakan sebagai makanan dan obat tradisional di berbagai negara, termasuk Indonesia, India, Afrika, dan Filipina. Tanaman ini sering disebut sebagai “miracle tree” atau pohon ajaib karena hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan: daun, biji, buah polong, hingga akar.
Organisasi kesehatan dunia WHO menyebut kelor sebagai tanaman yang sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah gizi, terutama pada anak-anak dan ibu menyusui karena kandungan nutrisinya sangat tinggi.
2. Ciri-Ciri Tanaman Daun Kelor
a. Batang
Berkayu, berwarna coklat keabu-abuan.
Pertumbuhan cepat, dapat mencapai tinggi 7–12 meter.
Cabang jarang, arah tumbuh menyamping.
b. Daun
Berbentuk majemuk menyirip.
Terdiri dari banyak anak daun kecil berbentuk bulat lonjong.
Warna hijau cerah saat muda, hijau tua saat tua.
Tekstur lembut dan mudah gugur.
c. Bunga
Kecil, berwarna putih kekuningan.
Mengeluarkan aroma harum.
Tumbuh di ketiak daun.
d. Buah
Berbentuk polong panjang (sering disebut klentang).
Ketika muda berwarna hijau, berubah menjadi coklat saat tua.
Di dalam buah terdapat biji berbentuk bulat pipih.
3. Kandungan Gizi dan Senyawa Aktif
Daun kelor terkenal sebagai salah satu daun dengan kandungan nutrisi tertinggi di dunia. Beberapa kandungan penting:
a. Vitamin
Vitamin A
Vitamin C
Vitamin E
Vitamin B kompleks
b. Mineral
Kalsium
Zat besi
Kalium
Magnesium
c. Senyawa Bioaktif
Flavonoid (quercetin, kaempferol)
Asam fenolat
Alkaloid
Saponin
Tanin
Daun kelor juga memiliki protein nabati tinggi, mencapai 27% per 100 gram daun kering.
4. Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan
a. Meningkatkan Sistem Imun
Antioksidan seperti vitamin C, quercetin, dan beta-karoten membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Menurunkan Tekanan Darah
Kandungan quercetin dan kalium membantu mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
c. Menjaga Kadar Gula Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kelor dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes ringan-moderat.
d. Mengatasi Peradangan
Senyawa antiinflamasi di dalamnya dapat meredakan radang, termasuk radang sendi dan infeksi ringan.
e. Mendukung Kesehatan Kulit dan Rambut
Vitamin A dan E membantu regenerasi sel kulit serta memperbaiki kekuatan akar rambut.
f. Membantu Mengatasi Anemia
Kandungan zat besi yang tinggi membantu meningkatkan kadar hemoglobin.
g. Baik untuk Ibu Menyusui
Daun kelor diketahui dapat membantu meningkatkan produksi ASI (galactagogue).
h. Mendukung Program Diet
Daun kelor rendah kalori, tinggi serat, dan membantu mempercepat metabolisme.
5. Cara Mengolah Daun Kelor
a. Direbus
Daun kelor dicuci dan direbus untuk dijadikan sayur bening atau sayur kuah.
b. Dijadikan Teh
Daun kelor dikeringkan, kemudian diseduh dengan air panas.
c. Diolah Menjadi Bubuk
Daun kelor kering digiling menjadi bubuk untuk campuran jus, teh, atau kapsul herbal.
d. Dijadikan Lalapan (Blanching)
Blansir sebentar dalam air panas agar tekstur lembut dan tidak pahit.
6. Cara Budidaya Tanaman Kelor
a. Media Tanam
Tanah gembur dan tidak mudah tergenang air.
PH tanah ideal 6,5–7,5.
b. Penanaman
Bisa dari biji atau stek batang.
Lubang tanam 30 × 30 cm.
Beri pupuk organik sebelum tanam.
c. Perawatan
Siram cukup, jangan berlebihan.
Pangkas secara rutin agar pertumbuhan daun lebih lebat.
Tambahkan pupuk organik tiap 2–3 bulan.
d. Panen
Daun bisa dipanen setelah tanaman berumur 2–3 bulan.
Petik daun atau pucuk muda.
7. Efek Samping dan Perhatian
Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan.
Bagi penderita tekanan darah rendah, konsumsi harus diatur.
Ibu hamil harus berkonsultasi sebelum konsumsi dalam dosis tinggi.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera Lam.
Kesimpulan
Daun kelor adalah tanaman herbal kaya nutrisi yang telah terbukti bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh, mulai dari meningkatkan imun, menjaga kesehatan jantung, hingga membantu mengontrol gula darah. Tanaman ini mudah dibudidayakan, dapat diolah dalam berbagai bentuk, dan aman dikonsumsi selama digunakan secara wajar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anwar, F., Latif, S., Ashraf, M., & Gilani, A. H. (2007). Moringa oleifera: A Food Plant with Multiple Medicinal Uses. Phytotherapy Research, 21(1), 17–25.
2. Fahey, J. W. (2005). Moringa oleifera: A Review of the Medical Evidence for Its Nutritional, Therapeutic, and Prophylactic Properties. Part 1. Trees for Life Journal, 1(5), 1–15.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Materia Medika Indonesia Jilid VI. Jakarta: Kemenkes RI.
4. Mahajan, S. G., & Mehta, A. A. (2010). Immunomodulatory Activity of Moringa oleifera Lam. Extracts. Indian Journal of Experimental Biology, 48(3), 347–352.
5. Leone, A., et al. (2015). Moringa oleifera Seeds and Oil: Characteristics and Uses for Human Health. International Journal of Molecular Sciences, 16(6), 12791–12835.
6. WHO. (2003). Traditional Medicine Strategy 2002–2005. Geneva: World Health Organization.