Skip to main content

Daun Sirih Hijau ( Piper betle L )


Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia

Klasifikasi
klasifikasi sirih (Piper bettle L.) adalah sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper bettle L.

Habitat
Habitat daun sirih hijau (Piper betle) adalah di daerah tropis dengan kondisi sebagai berikut:

  • Terletak di ketinggian 200–1.000 meter di atas permukaan laut (dpl) 
  • Memiliki curah hujan 2.250–4.750 mm per tahun 
  • Tumbuh di tanah yang lembab dan kaya akan zat organik 
  • Terlindung dari cahaya matahari langsung dan angin.

Kandungan
Menurut Hutapea (2000), senyawa  metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman sirih berupa saponin,  flavonoid, polifenol dan minyak atsiri triterpenoid, minyak atsiri (yang  terdiri atas khavikol, chavibetol, karvakrol, eugenol, monoterpena, estragol), seskuiterpen, gula, dan pati.

Khasiat dan Kegunaan
Sirih berkhasiat sebagai antiradang, antiseptik, antibakteri. Bagian tanaman yang dapat digunakan adalah daun, akar, dan bijinya.Daunnya digunakan untuk mengobati bau mulut, sakit mata, keputihan, radang saluran pernapasan, batuk, sariawan, dan mimisan (Mooryati,1998).

Bentuk olahan

  • Masker wajah
  • Obat luka
  • Air rebusan

Cara membuat olahan
Air rebusan : 
Merebus 3–4 lembar daun sirih hijau dan meminumnya dua kali sehari dapat membantu menurunkan kolesterol.

Masker : 
menghancurkan beberapa lembar daun sirih segar hingga halus, lalu tambahkan sedikit air untuk membuat pasta. Aplikasikan pasta ini ke wajah yang sudah dibersihkan dan biarkan selama 15-20 menit sebelum dibilas dengan air hangat.

Obat luka :
Daun sirih yang ditumbuk dapat dikompreskan pada luka dan dibalut dengan perban untuk mempercepat penyembuhan.

Dirangkum Oleh : Farhhita

Referensi
Hutapea, J. R., 2000, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Edisi I, 19-20, Bhakti Husada, Jakarta. 
Soedibyo, Mooryati. 1998. Alam, Sumber Kesehatan, Manfaat dan Kegunaan. Balai Pustaka, Jakarta. 
Tjitrosoepomo, Gembong., 1993 : Taksonomi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, Cetakan pertama, halaman116 – 126.

Popular posts from this blog

Kebersihan Kebun dan Perbaikan Media Tanam

Kegiatan rutin UKM Apotek Hidup kali ini dilaksanakan tanggal 17 Desember 2024, kali ini seluruh anggota masih melanjutkan kegiatan kebersihan kebun sebelumnya yang belum selesai, sekaligus memperbaiki media tanam dan menggemburkan tanah agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. berikut beberapa hasil dokumentasi kegiatan pada saat itu :  

Kegiatan Perdana UKM Apotek Hidup Tahun Ajaran 2024-2025

Kegiatan perdana UKM Apotek Hidup pada TA 2024-2025 dilakukan pada hari Selasa, 12 November 2024 di lokasi kebun toga STIKES AL-Fatah Bengkulu dihadiri oleh Pembina UKM Apotek Hidup bapak Febryan Hari Purwanto bersama dengan 56 orang anggota. pada kegiatan ini dilaksanakan pemilihan pengurus baru UKM Apotek Hidup Periode 2024-2025, dimana Chana Indika terpilih sebagai Ketua, ajeng Sandra Allyza terpilih menjadi Sekretaris dan Marlenda Laveni terpilih sebagai Bendahara. selanjutnya pembentukan struktur organisasi dibawahnya akan di laksanakan oleh Ketua terpilih. Kegiatan selanjutnya setelah pemilihan pengurus, dilaksanakan kegiatan pengenalan tanaman obat ke anggota UKM sekaligus mendata koleksi tanaman yang tersedia di Kebun Toga STIKES Al-Fatah Bengkulu. Daftar koleksi nantinya akan diposting di web dengan harapan dapat menjadi informasi bagi mahasiswa dan masyarakat terkait manfaat tanaman obat bagi kesehatan dan informasi ketersediaan tanaman obat di Kebun Toga STIKES Al-F...

Jahe Merah ( Zingiber officinale var. Rubrum )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Jahe Merah : Menurut Hapsoh (2008), klasifikasi dari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Spesies : Zingiber officinale var. Rubrum Habitat Jahe Merah : Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) tumbuh pada daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 0 – 1,700 m di atas permukaan laut. Jahe memerlukan suhu tinggi serta curah hujan yang cukup saat masa pertumbuhannya. Suhu tanah yang ideal yaitu antara 25 - 30ÂșC. Untuk mendapatkan hasil rimpang yang baik, tanah harus dalam keadaan gembur agar akarnya berkembang dengan normal. Tanaman jahe ini tidak tahan genangan air sehingga irigasinya harus selalu diperhatikan (Hapsoh, 2011). Kandungan Jahe Merah : Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) mempunyai banyak keunggulan dib...