Skip to main content

TANAMAN KENCUR (Kaempferia galanga L.)

Pengenalan

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah tanaman rempah yang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Termasuk dalam keluarga Zingiberaceae (jahe-jahean), tanaman ini dikenal dengan aroma khas dan manfaat kesehatan yang luar biasa. Dalam berbagai tradisi pengobatan, kencur digunakan sebagai herbal yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit.

Selain itu, jenis tanaman ini termasuk dalam kelompok empon-empon atau tanaman obat yang berasal dari suku temu-temuan (Zingiberaceae). Kandungan minyak atsiri dan alkaloid dalam rimpang atau rizomanya menjadikannya bermanfaat sebagai stimulan. Di Malaysia, tanaman ini dikenal dengan nama cekur, sementara di Thailand disebut pro hom. Dalam literatur berbahasa Inggris, sering terjadi kesalahan penyebutan dengan menyamakan kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) atau zedoary (temu putih), padahal keduanya merupakan spesies berbeda dan tidak dapat saling menggantikan sebagai rempah. Kencur juga memiliki kerabat dekat, yaitu temu rapet (K. rotunda Jacq.), yang sering ditanam di pekarangan untuk keperluan pengobatan, namun dapat dibedakan dengan mudah melalui ciri-ciri daunnya. Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, yang berarti temu putih (Curcuma zedoaria).

Klasifikasi Kencur

 

 

Devisi              : Spermatophyta 

Subdivisi         : Angiospermae 

Kelas               : Monocotyledonae 

Bangsa            : Zingiberales 

Suku                : Zingiberaceae 

Spesies            : Kaempferia galanga Linn

Ciri-ciri

Kencur memiliki batang berbentuk basal yang memiliki ukuran kurang lebih 20 cm yang tumbuh dalam rumpun. Kemudian kencur memiliki daun berwarna hijau berbentuk tunggal yang pinggir daunnya berwarna merah kecoklatan. Bentuk dari daun kencur menjorong ada yang menjorong lebar dan ada juga yang berbentuk bundar, untuk ukurannya daun kencur memiliki panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm, dengan ujung daun runcing pangkai berkeluk dan tepi daun rata. Untuk permukaan daun bagian atas tidak mempunyai bulu tetapi pada bagian bawah memiliki bulu yang halus. Kemudian untuk tangkai daun sedikit pendekmemiliki ukuran berkisar antara 3-10 cm yang terbenam didalam tanah, mempunyai panjang berkisar 2-4 cm yang memiliki warna putih. Jumlah daun pada kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan yang saling berhadapan

Kencur mempunyai Bunga yang tunggak yang berbentuk seperti terompet dengan panjang bunga 3-5 cm Kencur mempunyai benang sari berwarna kuning yang memiliki panjang 4 mm, untuk patik kencur memiliki warna putih agak keunguan. Kemudian untuk banganya tersusun setengah duduk dengan jumlah mahkota bunga 4-12 buah dengan warna yang dominan yatu warna putih

Kandungan

Kencur (K. galanga) ini memiliki kandungan utama antara lain ethyl-p-methoxycinnamate (31.77%), methylcinnamate (23.23%), carvone (11.13%), eucalyptol (9.59%) dan pentadecane (6.41%). Ekstrak tanaman dilaporkan memiliki efek antinflamasi, analgetik, antidiare, antibakteri, sedatif, sitotoksik, insektisidal, antihelmint,dan antioksidan.

Sebagai obat tradisional, kencur merupakan salah satu komponen yang sangat terkenal. Zaman dahulu, kencur sangat lazim digunakan sebagai obat sakit tenggorokan. Kencur juga bisa digunakan sebagai obat kembung dengan ditumbuk atau langsung dikunyah. Manfaat lain dari kencur adalah sebagai obat penghilang rasa capek setelah beraktifitas. Kencur juga digunakan sebagaipenambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin dan sakit perut.

Habitat dan Persebaran

Kencur (Kaempferia galanga) diperkirakan pertama kali berasal dari India, tempat ia banyak tumbuh. Dari sana, tanaman ini kemudian tersebar dan banyak ditanam di berbagai wilayah, mulai dari Asia Tenggara, Tiongkok bagian selatan, kepulauan Nusantara, sampai ke Maluku. Bahkan, ada kemungkinan kencur juga dibawa dan mulai dikenal di wilayah Australia bagian utara.

Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal di berbagai tempat dengan nama yang berbeda-beda: cikur (bahasa Sunda); ceuko (bahasa Aceh); kaciwer (bahasa Karo); kencor (Madura); cekuh (bahasa Bali); Sekuh atau Sekur (bahasa Sasak), kencur, sukung (bahasa Melayu Manado); asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-bahasa di Maluku); serta cekir (Sumba).

Kencur merupakan komponen penting dalam berbagai resep tradisional Indonesia, baik dalam hidangan maupun ramuan jamu. Rimpang ini kerap dimanfaatkan sebagai tonik alami karena dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga banyak diberikan kepada anak-anak. Salah satu olahannya yang sangat terkenal adalah jamu beras kencur, yang populer dikonsumsi sebagai minuman penyegar. Di Bali, kencur juga digunakan dalam bentuk daunnya sebagai salah satu bahan pembuatan urap.

Manfaat

Selain berfungsi sebagai bumbu dapur, kencur juga termasuk dalam kelompok tanaman obat asli Indonesia. Sebagai herbal, kencur dianggap lebih aman dan efektif dengan risiko efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat-obatan berbahan kimia. Kencur merupakan komponen penting dalam berbagai resep tradisional Indonesia, baik dalam hidangan maupun ramuan jamu. Rimpang ini kerap dimanfaatkan sebagai tonik alami karena dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga banyak diberikan kepada anak-anak. Salah satu olahannya yang sangat terkenal adalah jamu beras kencur, yang populer dikonsumsi sebagai minuman penyegar. Di Bali, kencur juga digunakan dalam bentuk daunnya sebagai salah satu bahan pembuatan urap.

Pada beberapa hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa kencur memiliki aktivitas seperti antijamur, antiinflamasi, dan antibakteri. Selain itu, berdasarkan hasil review secara tradisonal tanaman ini sering pula digunakan untuk pengobatan diare, migrain dan meningkatkan energi, dan mengatasi kelelahan. Rimpang K. galanga selama ini digunakan oleh untuk menghilangkan sakit gigi, sakit perut, pembengkakan pada otot dan rematik. Bahkan di Thailand, K.Galanga ini secara luas digunakan untuk pengobatan hipertensi, asma, rematik, gangguan pencernaan, demam, sakit kepala dan mengurangi rasa nyeri abdomen.

Secara etnobotani, kencur telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai keluhan, seperti batuk, rematik, kolera, luka, serta berperan sebagai ekspektorat, karminatif, vasorelaksasi, antikanker, antimikroba, antioksidan, dan antialergi. Penelitian bioaktivitas modern pun mengonfirmasi khasiat tersebut, dengan membuktikan bahwa tanaman ini memiliki sifat antikanker, antioksidan, antiinflamasi, analgesik, dan antibakteri. Temuan ini semakin memperkuat bukti bahwa kencur adalah tanaman dengan beragam manfaat kesehatan yang komprehensif.

Popular posts from this blog

Daun Sirih Hijau ( Piper betle L )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi klasifikasi sirih (Piper bettle L.) adalah sebagai berikut : Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper bettle L. Habitat Habitat daun sirih hijau (Piper betle) adalah di daerah tropis dengan kondisi sebagai berikut: Terletak di ketinggian 200–1.000 meter di atas permukaan laut (dpl)  Memiliki curah hujan 2.250–4.750 mm per tahun  Tumbuh di tanah yang lembab dan kaya akan zat organik  Terlindung dari cahaya matahari langsung dan angin. Kandungan Menurut Hutapea (2000), senyawa  metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman sirih berupa saponin,  flavonoid, polifenol dan minyak atsiri triterpenoid, minyak atsiri (yang  terdiri atas khavikol, chavibetol, karvakrol, eugenol, monoterpena, estragol), seskuiterpen, gula, dan pati. Khasiat dan Kegunaan Sirih ber...

Jahe Merah ( Zingiber officinale var. Rubrum )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Jahe Merah : Menurut Hapsoh (2008), klasifikasi dari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Spesies : Zingiber officinale var. Rubrum Habitat Jahe Merah : Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) tumbuh pada daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 0 – 1,700 m di atas permukaan laut. Jahe memerlukan suhu tinggi serta curah hujan yang cukup saat masa pertumbuhannya. Suhu tanah yang ideal yaitu antara 25 - 30ÂșC. Untuk mendapatkan hasil rimpang yang baik, tanah harus dalam keadaan gembur agar akarnya berkembang dengan normal. Tanaman jahe ini tidak tahan genangan air sehingga irigasinya harus selalu diperhatikan (Hapsoh, 2011). Kandungan Jahe Merah : Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) mempunyai banyak keunggulan dib...

Kelor ( Moringa oleifera )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Klasifikasi tanaman kelor adalah:  Kingdom:Plantae  Divisi:Spermatophyta  Subdivisi:Angeospermae Kelas: Dicotyledoneae Ordo: Brassicales  Familia: Moringaceae Genus: Moringa Spesies: Moringa oleifera Morfologi kelor varietas Nusa Tenggara Barat. (Pratama 2020) Habitat Kelor merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 m, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai enam bulan (Mendieta et al., 2013). Kandungan Daun kelor sangat kaya akan vitami, mineral, asam amino dan sebagai antioksidan. Kandungan daun kelor di antaranya kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 dan folat. Tanaman ini juga kaya mineral seperti magnesium, besi, kalsium, fosfor dan sen...