Skip to main content

Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.)

 




Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia di Taman 4 Kebun 3

Klasifikasi Tanaman Rosella :

Menurut Mandroh (2018) klasifikasi dari Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) adalah sebagai berikut :

Kingdom    : Plantae

Divisi         : Magnoliophyta

Kelas          : Magnoliopsida

Ordo           : Malvales

Famili         : Malvaceae

Genus         : Hibiscus

Spesies       : Hibiscus sabdariffa Linn

Habitat Tanaman Rosella :

Rosella (Hibiscus sadbariffa L.) merupakan anggota keluarga dari Malvaceae. Rosella dapat tumbuh di iklim tropis dan subtropis. Tanaman Rosella memiliki habitat asli di daerah India hingga Malaysia. Tanaman ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia dan memiliki nama umum yang berbeda di berbagai negara. Tanaman rosella hidup berupa semak, tegak memiliki tinggi 0,5-5 meter, batang silindris, berkayu, dan bercabang banyak.(Fauzan dkk., 2010).

Kandungan Tanaman Rosella :

Rosella sebagai minuman kesehatan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, diuretik. Pada kelopak bunga rosella terdapat zat aktif seperti glukosa hibisci, gossyperin, dan antosianin. Antosianin merupakan senyawa yang mampu menghasilkan warna merah dan tergolong ke dalam flavonoid. Antosianin dipercaya mampu menyembuhkan penyakit degeneratif (Utari dkk., 2017). Selain itu pada rosella terdapat kandungan katekin, vitamin C, B1, B2, carotenoid, asam organik, saponin dan alkaloid yang mampu merusak protein sel bakteri dan kematian sel sehingga dengan kandungan tersebut rosella dapat digunakan sebagai antibakteri. Dengan kandungan antibakteri tersebut mampu untuk membunuh beberapa jenis bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Arifianti,2015)

Khasiat dan Kegunaan :

Rosella memiliki kandungan antioksidan alami seperti gossypetin,antosianin dan glukosa hibisci (Moeksin dan Ronald,2009).Selain itu diuretic dan efek koleretik yang menurunkan viskositas darah, menurunkan tekanan darah dan stimulasi gerak peristaltic pencernaan (Josiah,et al,2010 ; Pradeep,2009). Selain antioksidan Rosela juga memiliki kandungan seperti vitamin C, asam organik, serta mineral seperti kalium dan fosfor. Khasiatnya antara lain, mengontrol kolesterol dan gula darah, serta memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antidepresan.

Bentuk Olahan :

·         1. Teh Rosella

·        2.  Sirup Rosella

·         3. Kopi Biji Rosella

Cara Membuat Olahan

The Rosella :

Seduh kelopak 2 – 4 kelopak bungga rosella kering dengan air panas. Bisa ditambahkan madu atau lemon sesuai selera. Teh ini dipercaya membantu menurunkan tekanan darah dan asam urat.

Sirup Rosella :

Masak kelopak bunga rosella segar 200 gr dalam 500 ml air matang ditambah dengan gula  sesuai selera tingkat kemanisannya masak hingga kental, lalu disaring dan buang ampasnya. Sirup ini bisa digunakan sebagai campuran minuman atau bahan lain.

Kopi Biji Rosella:

Biji rosella dijemur di bawah sinar matahari sekitar 2-3 hari, setelah kering biji rosella di  disangrai dan digiling hingga menjadi bubuk halus . Bubuk halus yang di hasilkan  dapat dijadikan bubuk kopi tanpa kafein. Ini bisa menjadi alternatif kopi bagi penderita maag, asam lambung, dan diabetes mellitus.

Dirangkum Oleh : Vivin Dea Pahlepy dan Sinta Claudia 

Referensi :

Djaeni, M., Ariani, N., Hidayat, R., & Utari, F. (2017). Ekstraksi Antosianin Dari Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Berbantu Ultrasonik: Tinjauan Aktivitas Antioksidan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(3).

Joshi, H. and M. Parle. 2006. Nootropic activity of calyces of Hibiscus J. sabdariffa Linn. Iranaian Pharmacol. Ther. 5: 15-20.

Mandroh, Catarina. 2018. Pengaruh Penambahan Volume Ektrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdafiffa L.) terhadap Total Bakteri Asam Laktat (BAL), pH, Keasaman dan Uji Organoleptik dalam Pembuatan Yoghurt Susu Sapi. [Skripsi]. Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yoyakarta. Hal 16-17.

 



Popular posts from this blog

Daun Sirih Hijau ( Piper betle L )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi klasifikasi sirih (Piper bettle L.) adalah sebagai berikut : Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper bettle L. Habitat Habitat daun sirih hijau (Piper betle) adalah di daerah tropis dengan kondisi sebagai berikut: Terletak di ketinggian 200–1.000 meter di atas permukaan laut (dpl)  Memiliki curah hujan 2.250–4.750 mm per tahun  Tumbuh di tanah yang lembab dan kaya akan zat organik  Terlindung dari cahaya matahari langsung dan angin. Kandungan Menurut Hutapea (2000), senyawa  metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman sirih berupa saponin,  flavonoid, polifenol dan minyak atsiri triterpenoid, minyak atsiri (yang  terdiri atas khavikol, chavibetol, karvakrol, eugenol, monoterpena, estragol), seskuiterpen, gula, dan pati. Khasiat dan Kegunaan Sirih ber...

Jahe Merah ( Zingiber officinale var. Rubrum )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Jahe Merah : Menurut Hapsoh (2008), klasifikasi dari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Spesies : Zingiber officinale var. Rubrum Habitat Jahe Merah : Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) tumbuh pada daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 0 – 1,700 m di atas permukaan laut. Jahe memerlukan suhu tinggi serta curah hujan yang cukup saat masa pertumbuhannya. Suhu tanah yang ideal yaitu antara 25 - 30ºC. Untuk mendapatkan hasil rimpang yang baik, tanah harus dalam keadaan gembur agar akarnya berkembang dengan normal. Tanaman jahe ini tidak tahan genangan air sehingga irigasinya harus selalu diperhatikan (Hapsoh, 2011). Kandungan Jahe Merah : Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) mempunyai banyak keunggulan dib...

Kelor ( Moringa oleifera )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Klasifikasi tanaman kelor adalah:  Kingdom:Plantae  Divisi:Spermatophyta  Subdivisi:Angeospermae Kelas: Dicotyledoneae Ordo: Brassicales  Familia: Moringaceae Genus: Moringa Spesies: Moringa oleifera Morfologi kelor varietas Nusa Tenggara Barat. (Pratama 2020) Habitat Kelor merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 m, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai enam bulan (Mendieta et al., 2013). Kandungan Daun kelor sangat kaya akan vitami, mineral, asam amino dan sebagai antioksidan. Kandungan daun kelor di antaranya kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 dan folat. Tanaman ini juga kaya mineral seperti magnesium, besi, kalsium, fosfor dan sen...