LIDAH
MERTUA (sansevieria trifasciata)
1.
Pendahuluan
Lidah
mertua (Sansevieria trifasciata) adalah tanaman hias yang sangat populer karena
mudah dirawat dan memiliki kemampuan menyerap polutan udara. Selain sebagai
dekorasi, lidah mertua juga dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang
digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan seperti sakit kepala, gangguan
pernapasan, dan sebagai detoksifikasi alami. Tanaman ini kaya akan saponin dan
flavonoid yang berfungsi sebagai antimikroba dan antiinflamasi.
2.
Klasifikasi Ilmiah Lidah Mertua
Kingdom: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili:
Asparagaceae
Genus: Sansevieria
Spesies: Sansevieria trifasciata Prain
3. Morfologi Lidah Mertua
- 1. Daun
- Daun panjang, tebal, tegak, berbentuk pedang, dengan pola loreng hijau keabu-abuan. Tekstur daunnya keras dan mengandung serat.
- 2. Akar
- Akar rimpang bergerak horizontal, mampu tumbuh cepat dan menumbuhkan anakan baru.
- 3.
Bunga
- Bunga kecil berbentuk lonceng berwarna putih kehijauan, biasanya muncul pada tanaman yang sudah matang.
- 4. Batang
- Tidak memiliki batang sejati; daun tumbuh langsung dari rimpang dalam roset.
4. Manfaat Lidah Mertua sebagai Tanaman Obat
a) Menyerap racun dan polutan udara
NASA menyatakan bahwa Sansevieria efektif menyerap formaldehid, benzena, dan trikloroetilen, sehingga meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
b) Antimikroba
Saponin pada daun mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan E. coli.
c) Antiinflamasi
Flavonoid membantu mengurangi peradangan ringan pada kulit.
d) Menyembuhkan luka ringan
Getah daun digunakan secara tradisional untuk mempercepat penyembuhan luka kecil dan gigitan serangga.
e) Mengatasi sakit kepala
Aromanya yang segar dan kandungan bioaktif dipercaya membantu meredakan sakit kepala.
f) Detoksifikasi
Beberapa
suku di Indonesia menggunakan rebusan rimpang Sansevieria untuk membantu
pembersihan saluran pencernaan.
5.Kesimpulan
Lidah mertua bukan hanya tanaman hias, tetapi juga tanaman obat yang
memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, dan detoksifikasi. Dengan kandungan
saponin dan flavonoid, tanaman ini berkhasiat untuk memelihara kesehatan secara
alami. Selain itu, klasifikasi ilmiahnya menempatkan Sansevieria trifasciata
dalam famili Asparagaceae, yang dikenal memiliki banyak tanaman berkhasiat.
6. DAFTAR PUSTAKA
Backer,
C. A., & van den Brink, R. C. (1965). Flora of Java (Spermatophytes Only).
Leiden: Rijksherbarium.
Dwidjoseputro, D. (1998). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Hariana, A. (2015). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Husni, A., & Fitriani, D. (2020). “Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun
Sansevieria trifasciata.” Jurnal Biologi Tropis, 20(2), 145–153.
Joko, T. (2012). Tanaman Penghasil Oksigen dan Penyerap Racun. Bandung: Pustaka
Setia.
NASA Clean Air Study. (1989). Interior Landscape Plants for Indoor Air
Pollution Abatement. Washington: NASA.
Purnomo, H. (2011). Tanaman Obat Populer. Yogyakarta: Kanisius.
Rahmawati, S., & Nurhayati, N. (2019). “Phytochemical Screening of
Sansevieria Species.” Indonesian Journal of Herbal Medicine, 5(3), 233–240.
Setyowati, F. M. (2014). Tumbuhan Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: LIPI
Press.
Supriatna, J. (2016). Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor.
