Skip to main content

LIDAH MERTUA ( Sansevieria trifascianta)

LIDAH MERTUA (sansevieria trifasciata)


tersedia di tanaman obat STIKES AL-FATAH di taman 4 kelompok 2

1. Pendahuluan

Lidah mertua (Sansevieria trifasciata) adalah tanaman hias yang sangat populer karena mudah dirawat dan memiliki kemampuan menyerap polutan udara. Selain sebagai dekorasi, lidah mertua juga dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan seperti sakit kepala, gangguan pernapasan, dan sebagai detoksifikasi alami. Tanaman ini kaya akan saponin dan flavonoid yang berfungsi sebagai antimikroba dan antiinflamasi.

2. Klasifikasi Ilmiah Lidah Mertua

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Asparagales

Famili: Asparagaceae

Genus: Sansevieria

Spesies: Sansevieria trifasciata Prain


3. Morfologi Lidah Mertua

  • 1.     Daun 
  • Daun panjang, tebal, tegak, berbentuk pedang, dengan pola loreng hijau keabu-abuan. Tekstur daunnya keras dan mengandung serat.
  • 2.     Akar
  • Akar rimpang bergerak horizontal, mampu tumbuh cepat dan menumbuhkan anakan baru.
  • 3.     Bunga
  • Bunga kecil berbentuk lonceng berwarna putih kehijauan, biasanya muncul pada tanaman yang sudah matang.
  • 4.     Batang
  • Tidak memiliki batang sejati; daun tumbuh langsung dari rimpang dalam roset.

4. Manfaat Lidah Mertua sebagai Tanaman Obat

a)     Menyerap racun dan polutan udara

NASA menyatakan bahwa Sansevieria efektif menyerap formaldehid, benzena, dan trikloroetilen, sehingga meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.

b)     Antimikroba

Saponin pada daun mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan E. coli.

c)     Antiinflamasi

Flavonoid membantu mengurangi peradangan ringan pada kulit.

d)     Menyembuhkan luka ringan

Getah daun digunakan secara tradisional untuk mempercepat penyembuhan luka kecil dan gigitan serangga.

e)     Mengatasi sakit kepala

Aromanya yang segar dan kandungan bioaktif dipercaya membantu meredakan sakit kepala.

f)      Detoksifikasi

Beberapa suku di Indonesia menggunakan rebusan rimpang Sansevieria untuk membantu pembersihan saluran pencernaan.

5.Kesimpulan

Lidah mertua bukan hanya tanaman hias, tetapi juga tanaman obat yang memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, dan detoksifikasi. Dengan kandungan saponin dan flavonoid, tanaman ini berkhasiat untuk memelihara kesehatan secara alami. Selain itu, klasifikasi ilmiahnya menempatkan Sansevieria trifasciata dalam famili Asparagaceae, yang dikenal memiliki banyak tanaman berkhasiat.

6. DAFTAR PUSTAKA

Backer, C. A., & van den Brink, R. C. (1965). Flora of Java (Spermatophytes Only). Leiden: Rijksherbarium.

 Dwidjoseputro, D. (1998). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.

 Hariana, A. (2015). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Husni, A., & Fitriani, D. (2020). “Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Sansevieria trifasciata.” Jurnal Biologi Tropis, 20(2), 145–153.

 Joko, T. (2012). Tanaman Penghasil Oksigen dan Penyerap Racun. Bandung: Pustaka Setia.

NASA Clean Air Study. (1989). Interior Landscape Plants for Indoor Air Pollution Abatement. Washington: NASA.

 Purnomo, H. (2011). Tanaman Obat Populer. Yogyakarta: Kanisius.

 Rahmawati, S., & Nurhayati, N. (2019). “Phytochemical Screening of Sansevieria Species.” Indonesian Journal of Herbal Medicine, 5(3), 233–240.

Setyowati, F. M. (2014). Tumbuhan Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Supriatna, J. (2016). Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor. 

Popular posts from this blog

Daun Sirih Hijau ( Piper betle L )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi klasifikasi sirih (Piper bettle L.) adalah sebagai berikut : Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper bettle L. Habitat Habitat daun sirih hijau (Piper betle) adalah di daerah tropis dengan kondisi sebagai berikut: Terletak di ketinggian 200–1.000 meter di atas permukaan laut (dpl)  Memiliki curah hujan 2.250–4.750 mm per tahun  Tumbuh di tanah yang lembab dan kaya akan zat organik  Terlindung dari cahaya matahari langsung dan angin. Kandungan Menurut Hutapea (2000), senyawa  metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman sirih berupa saponin,  flavonoid, polifenol dan minyak atsiri triterpenoid, minyak atsiri (yang  terdiri atas khavikol, chavibetol, karvakrol, eugenol, monoterpena, estragol), seskuiterpen, gula, dan pati. Khasiat dan Kegunaan Sirih ber...

Jahe Merah ( Zingiber officinale var. Rubrum )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Jahe Merah : Menurut Hapsoh (2008), klasifikasi dari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Spesies : Zingiber officinale var. Rubrum Habitat Jahe Merah : Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) tumbuh pada daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 0 – 1,700 m di atas permukaan laut. Jahe memerlukan suhu tinggi serta curah hujan yang cukup saat masa pertumbuhannya. Suhu tanah yang ideal yaitu antara 25 - 30ÂșC. Untuk mendapatkan hasil rimpang yang baik, tanah harus dalam keadaan gembur agar akarnya berkembang dengan normal. Tanaman jahe ini tidak tahan genangan air sehingga irigasinya harus selalu diperhatikan (Hapsoh, 2011). Kandungan Jahe Merah : Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) mempunyai banyak keunggulan dib...

Kelor ( Moringa oleifera )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Klasifikasi tanaman kelor adalah:  Kingdom:Plantae  Divisi:Spermatophyta  Subdivisi:Angeospermae Kelas: Dicotyledoneae Ordo: Brassicales  Familia: Moringaceae Genus: Moringa Spesies: Moringa oleifera Morfologi kelor varietas Nusa Tenggara Barat. (Pratama 2020) Habitat Kelor merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 m, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai enam bulan (Mendieta et al., 2013). Kandungan Daun kelor sangat kaya akan vitami, mineral, asam amino dan sebagai antioksidan. Kandungan daun kelor di antaranya kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 dan folat. Tanaman ini juga kaya mineral seperti magnesium, besi, kalsium, fosfor dan sen...