JAHE
(ZINGIBER OFFICINALE)
1.
Pendahuluan
Jahe (Zingiber
officinale Roscoe) adalah salah satu tanaman obat paling populer di dunia dan
telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional, terutama di
Asia. Rimpangnya yang beraroma kuat dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, minuman
herbal, serta obat tradisional untuk berbagai keluhan kesehatan seperti masuk
angin, mual, batuk, radang, dan nyeri sendi. Jahe kaya akan senyawa aktif
seperti gingerol, shogaol, dan zingiberene yang memberikan efek farmakologis
antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, dan stimulasi pencernaan
2. Klasifikasi Ilmiah Jahe
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili:
Zingiberaceae
Genus: Zingiber
SpesieS: Zingiber officinale Roscoe
3. Morfologi Jahe
1) Rimpang
Rimpang bercabang, berwarna kuning keputihan sampai jingga, beraroma tajam dan pedas. Rimpang jahe digunakan sebagai bagian utama untuk pengobatan.
2) Daun
Daun berbentuk lanset, tipis, berwarna hijau, dengan panjang 15–30 cm dan tumbuh berseling pada batang semu.
3) Batang Semu
Tersusun dari pelepah daun yang tegak, dapat mencapai 50–100 cm.
4) Bunga
Bunga
tersusun dalam bulir, berwarna merah keunguan atau kuning dengan
bercak-bercak merah.
4. Manfaat Jahe sebagai Tanaman Obat
- a. Antiinflamasi
dan pereda nyeri
Gingerol
membantu mengurangi inflamasi sehingga sering digunakan untuk mengatasi nyeri
otot, radang sendi, dan pembengkakan.
- b. Melancarkan
pencernaan
Jahe
merangsang produksi enzim pencernaan dan membantu mengatasi kembung, diare,
mual, serta muntah.
- c.
Mengatasi
mual dan muntah
Telah
terbukti efektif meredakan mual akibat mabuk perjalanan, kehamilan, maupun efek
samping kemoterapi.
- d. Antimikroba
Minyak
atsiri jahe mampu menghambat bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus
aureus.
- e.
Menjaga
daya tahan tubuh
Jahe
memiliki efek imunomodulator dan antioksidan yang membantu meningkatkan sistem
kekebalan.
- f.
Meredakan batuk dan flu
Air rebusan jahe sering digunakan sebagai penghangat tubuh dan pereda dahak
5. Kesimpulan
Jahe merupakan tanaman obat penting dengan manfaat luas, terutama sebagai
antiinflamasi, antimikroba, penambah imunitas, dan pelancar pencernaan.
Kandungan aktif seperti gingerol dan shogaol menjadikan jahe sebagai herbal
yang sangat bernilai, baik secara tradisional maupun ilmiah. Dengan klasifikasi
ilmiahnya dalam famili Zingiberaceae, jahe menjadi salah satu tanaman paling
banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Nusantara dan global.
6. DAFTAR PUSTAKA
Backer, C.A. & van den Brink, R.C. (1965). Flora of Java. Leiden:
Rijksherbarium.
Chrubasik, S., Pittler, M.H., & Roufogalis, B.D. (2005). “Zingiber
officinale: anti-inflammatory properties.” Phytomedicine, 12(9): 684–687.
Hariana, A. (2015). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Badan Litbang
Kehutanan.
Jolad, S. D., et al. (2004). “Gingerol and related compounds in ginger.”
Journal of Natural Products, 67(2): 205–211.
Mashhadi, N.S., et al. (2013). “Anti-oxidative and anti-inflammatory
effects of ginger.” International Journal of Preventive Medicine, 4(1): 36–42.
Purnomo, H. (2011). Tanaman Obat Populer. Yogyakarta: Kanisius.
Shukla, Y. & Singh, M. (2007). “Cancer preventive properties of ginger.”
Food and Chemical Toxicology, 45(5): 683–690.
Singh, G., Kapoor, I.P.S., et al. (2008). “Chemical composition and
antimicrobial activity of ginger oils.” Food Chemistry, 106(1): 15–19.
Setyowati, F.M. (2014). Tumbuhan Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta:
LIPI Press.
Yuliani, N., & Hartati, R. (2019). “Pemanfaatan jahe dalam
pengobatan tradisional.” Jurnal Herbal Indonesia, 3(2): 55–68.
