Skip to main content

JAHE (Zingiber officinale)

 

JAHE (ZINGIBER OFFICINALE)



tersedia di tanaman obat STIKES AL -FATAH di taman 4 kelompok 2

1. Pendahuluan

Jahe (Zingiber officinale Roscoe) adalah salah satu tanaman obat paling populer di dunia dan telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional, terutama di Asia. Rimpangnya yang beraroma kuat dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, minuman herbal, serta obat tradisional untuk berbagai keluhan kesehatan seperti masuk angin, mual, batuk, radang, dan nyeri sendi. Jahe kaya akan senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, dan zingiberene yang memberikan efek farmakologis antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, dan stimulasi pencernaan

2. Klasifikasi Ilmiah Jahe

Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Zingiberales

Famili: Zingiberaceae

Genus: Zingiber

SpesieS: Zingiber officinale Roscoe

 

3. Morfologi Jahe

1)     Rimpang

Rimpang bercabang, berwarna kuning keputihan sampai jingga, beraroma tajam dan pedas. Rimpang jahe digunakan sebagai bagian utama untuk pengobatan.

2)     Daun

Daun berbentuk lanset, tipis, berwarna hijau, dengan panjang 15–30 cm dan tumbuh berseling pada batang semu.

3)     Batang Semu

Tersusun dari pelepah daun yang tegak, dapat mencapai 50–100 cm.

4)      Bunga

Bunga tersusun dalam bulir, berwarna merah keunguan atau kuning dengan bercak-bercak merah.

4. Manfaat Jahe sebagai Tanaman Obat

  • a.      Antiinflamasi dan pereda nyeri

Gingerol membantu mengurangi inflamasi sehingga sering digunakan untuk mengatasi nyeri otot, radang sendi, dan pembengkakan.

  • b.     Melancarkan pencernaan

Jahe merangsang produksi enzim pencernaan dan membantu mengatasi kembung, diare, mual, serta muntah.

  • c.      Mengatasi mual dan muntah

Telah terbukti efektif meredakan mual akibat mabuk perjalanan, kehamilan, maupun efek samping kemoterapi.

  • d.      Antimikroba

Minyak atsiri jahe mampu menghambat bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus.

  • e.      Menjaga daya tahan tubuh

Jahe memiliki efek imunomodulator dan antioksidan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan.

  • f.       Meredakan batuk dan flu

Air rebusan jahe sering digunakan sebagai penghangat tubuh dan pereda dahak

5.  Kesimpulan

Jahe merupakan tanaman obat penting dengan manfaat luas, terutama sebagai antiinflamasi, antimikroba, penambah imunitas, dan pelancar pencernaan. Kandungan aktif seperti gingerol dan shogaol menjadikan jahe sebagai herbal yang sangat bernilai, baik secara tradisional maupun ilmiah. Dengan klasifikasi ilmiahnya dalam famili Zingiberaceae, jahe menjadi salah satu tanaman paling banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Nusantara dan global.

6. DAFTAR PUSTAKA

Backer, C.A. & van den Brink, R.C. (1965). Flora of Java. Leiden: Rijksherbarium.

Chrubasik, S., Pittler, M.H., & Roufogalis, B.D. (2005). “Zingiber officinale: anti-inflammatory properties.” Phytomedicine, 12(9): 684–687.

Hariana, A. (2015). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan.

Jolad, S. D., et al. (2004). “Gingerol and related compounds in ginger.” Journal of Natural Products, 67(2): 205–211.

Mashhadi, N.S., et al. (2013). “Anti-oxidative and anti-inflammatory effects of ginger.” International Journal of Preventive Medicine, 4(1): 36–42.

Purnomo, H. (2011). Tanaman Obat Populer. Yogyakarta: Kanisius.

Shukla, Y. & Singh, M. (2007). “Cancer preventive properties of ginger.” Food and Chemical Toxicology, 45(5): 683–690.

Singh, G., Kapoor, I.P.S., et al. (2008). “Chemical composition and antimicrobial activity of ginger oils.” Food Chemistry, 106(1): 15–19.

Setyowati, F.M. (2014). Tumbuhan Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Yuliani, N., & Hartati, R. (2019). “Pemanfaatan jahe dalam pengobatan tradisional.” Jurnal Herbal Indonesia, 3(2): 55–68.

Popular posts from this blog

Daun Sirih Hijau ( Piper betle L )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi klasifikasi sirih (Piper bettle L.) adalah sebagai berikut : Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper bettle L. Habitat Habitat daun sirih hijau (Piper betle) adalah di daerah tropis dengan kondisi sebagai berikut: Terletak di ketinggian 200–1.000 meter di atas permukaan laut (dpl)  Memiliki curah hujan 2.250–4.750 mm per tahun  Tumbuh di tanah yang lembab dan kaya akan zat organik  Terlindung dari cahaya matahari langsung dan angin. Kandungan Menurut Hutapea (2000), senyawa  metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman sirih berupa saponin,  flavonoid, polifenol dan minyak atsiri triterpenoid, minyak atsiri (yang  terdiri atas khavikol, chavibetol, karvakrol, eugenol, monoterpena, estragol), seskuiterpen, gula, dan pati. Khasiat dan Kegunaan Sirih ber...

Jahe Merah ( Zingiber officinale var. Rubrum )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Jahe Merah : Menurut Hapsoh (2008), klasifikasi dari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Spesies : Zingiber officinale var. Rubrum Habitat Jahe Merah : Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) tumbuh pada daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 0 – 1,700 m di atas permukaan laut. Jahe memerlukan suhu tinggi serta curah hujan yang cukup saat masa pertumbuhannya. Suhu tanah yang ideal yaitu antara 25 - 30ºC. Untuk mendapatkan hasil rimpang yang baik, tanah harus dalam keadaan gembur agar akarnya berkembang dengan normal. Tanaman jahe ini tidak tahan genangan air sehingga irigasinya harus selalu diperhatikan (Hapsoh, 2011). Kandungan Jahe Merah : Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) mempunyai banyak keunggulan dib...

Kelor ( Moringa oleifera )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Klasifikasi tanaman kelor adalah:  Kingdom:Plantae  Divisi:Spermatophyta  Subdivisi:Angeospermae Kelas: Dicotyledoneae Ordo: Brassicales  Familia: Moringaceae Genus: Moringa Spesies: Moringa oleifera Morfologi kelor varietas Nusa Tenggara Barat. (Pratama 2020) Habitat Kelor merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 m, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai enam bulan (Mendieta et al., 2013). Kandungan Daun kelor sangat kaya akan vitami, mineral, asam amino dan sebagai antioksidan. Kandungan daun kelor di antaranya kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 dan folat. Tanaman ini juga kaya mineral seperti magnesium, besi, kalsium, fosfor dan sen...