Skip to main content

Daun Kelor (Moringa oleifera)

 

Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Superdivisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Subkelas: Dilleniidae

Ordo: Capparales

Famili: Moringaceae

Genus: Moringa

Spesies: Moringa oleifera Lam.

Habitat Daun Kelor

Daun kelor berasal dari tanaman Moringa oleifera, yang tumbuh subur di iklim tropis dan

subtropis seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Tanaman ini tahan

kekeringan dan dapat tumbuh pada tanah liat berpasir maupun tanah gembur. Di Indonesia,

kelor banyak dijumpai sebagai tanaman pekarangan.

Kandungan Gizi & Fitokimia Daun Kelor

Daun kelor kaya vitamin A (beta-karoten), vitamin C, vitamin E, serta vitamin B kompleks. Mineral penting seperti zat besi, kalsium, magnesium, zinc, dan kalium juga ditemukan dalam jumlah tinggi. Selain itu, daun kelor mengandung flavonoid, polifenol, glukosinolat, isothiocyanate, saponin, dan sterol, yang berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan peningkatan metabolisme.

Manfaat & Khasiat Kesehatan

Daun kelor berfungsi sebagai sumber antioksidan untuk melawan radikal bebas dan membantu meningkatkan sistem imun. Kandungan zat besi dan protein nabati sangat bermanfaat untuk mencegah anemia dan meningkatkan status gizi. Daun ini juga memiliki potensi mendukung kesehatan otak, mengurangi peradangan, menjaga kesehatan kulit, serta membantu menurunkan risiko penyakit degeneratif.

Cara Mengolah & Mengonsumsi Daun Kelor

Daun kelor dapat dijadikan sayuran seperti sayur bening, sup, atau bobor. Daun kering dapat diseduh menjadi teh atau diolah menjadi bubuk untuk dicampurkan ke dalam makanan. Bubuk kelor juga sering digunakan sebagai bahan makanan fungsional berkat nutrisi yang padat.

Catatan & Perhatian

Konsumsi daun kelor sebaiknya tidak berlebihan karena mengandung oksalat dan fitat yang dapat mempengaruhi penyerapan mineral. Beberapa klaim kesehatan memerlukan penelitian lanjutan, sehingga penggunaannya tetap harus bijak terutama dalam bentuk suplemen pekat.

Kesimpulan

Daun kelor merupakan sumber nutrisi alami yang kaya vitamin, mineral, protein, dan senyawa antioksidan. Dengan pengolahan sederhana, daun kelor dapat menjadi bagian penting dari pola makan sehat. Meskipun banyak manfaatnya, konsumsi tetap perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.

Survey Referensi 

Anwar, F., Latif, S., Ashraf, M., & Gilani, A. (2007). Moringa oleifera: A food plant with multiple medicinal uses. Phytotherapy Research.

Fuglie, L. J. (2001). The Miracle Tree: The Multiple Attributes of Moringa. Church World Service.

Gopalakrishnan, L., Doriya, K., & Kumar, D. S. (2016). Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food Science and Human Wellness.

Hariana, A. (2006). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Tanaman Obat Keluarga (TOGA).


Popular posts from this blog

Daun Sirih Hijau ( Piper betle L )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi klasifikasi sirih (Piper bettle L.) adalah sebagai berikut : Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper bettle L. Habitat Habitat daun sirih hijau (Piper betle) adalah di daerah tropis dengan kondisi sebagai berikut: Terletak di ketinggian 200–1.000 meter di atas permukaan laut (dpl)  Memiliki curah hujan 2.250–4.750 mm per tahun  Tumbuh di tanah yang lembab dan kaya akan zat organik  Terlindung dari cahaya matahari langsung dan angin. Kandungan Menurut Hutapea (2000), senyawa  metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman sirih berupa saponin,  flavonoid, polifenol dan minyak atsiri triterpenoid, minyak atsiri (yang  terdiri atas khavikol, chavibetol, karvakrol, eugenol, monoterpena, estragol), seskuiterpen, gula, dan pati. Khasiat dan Kegunaan Sirih ber...

Jahe Merah ( Zingiber officinale var. Rubrum )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Jahe Merah : Menurut Hapsoh (2008), klasifikasi dari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Spesies : Zingiber officinale var. Rubrum Habitat Jahe Merah : Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) tumbuh pada daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 0 – 1,700 m di atas permukaan laut. Jahe memerlukan suhu tinggi serta curah hujan yang cukup saat masa pertumbuhannya. Suhu tanah yang ideal yaitu antara 25 - 30ºC. Untuk mendapatkan hasil rimpang yang baik, tanah harus dalam keadaan gembur agar akarnya berkembang dengan normal. Tanaman jahe ini tidak tahan genangan air sehingga irigasinya harus selalu diperhatikan (Hapsoh, 2011). Kandungan Jahe Merah : Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) mempunyai banyak keunggulan dib...

Kelor ( Moringa oleifera )

Ketersediaan di Kebun Toga STIKES Al-Fatah : Tersedia Klasifikasi Klasifikasi tanaman kelor adalah:  Kingdom:Plantae  Divisi:Spermatophyta  Subdivisi:Angeospermae Kelas: Dicotyledoneae Ordo: Brassicales  Familia: Moringaceae Genus: Moringa Spesies: Moringa oleifera Morfologi kelor varietas Nusa Tenggara Barat. (Pratama 2020) Habitat Kelor merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 m, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai enam bulan (Mendieta et al., 2013). Kandungan Daun kelor sangat kaya akan vitami, mineral, asam amino dan sebagai antioksidan. Kandungan daun kelor di antaranya kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 dan folat. Tanaman ini juga kaya mineral seperti magnesium, besi, kalsium, fosfor dan sen...